Edisi 09-03-2004
Good Governance Ala Rasul
Beberapa bulan lalu, bahkan hingga kini kita masih dibuat geram oleh bobolnya dua bank pemerintah. Belum lagi gema berita bobolnya Bank BNI senilai Rp 1,7 triliun surut, saudara kandungnya, sesama bank pemerintah, BRI pun ikut bobol dijarah penjahat berdasi. Untunglah, bobolnya BRI “hanya” Rp 264 miliar, masih jauh lebih kecil ketimbang bobolnya Bank BNI.Repotnya, hal demikian, hampir selalu melibatkan orang dalam. Laksamana Sukardi, Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara, mengatakan, bukanlah hal mudah mengontrol moral seseorang. “Apalagi, kalau orang di dalam bank itu memiliki sparing partner di luar yang merasa bisa mengatur penegakan hukum, “ujarnya.
Itulah yang terjadi bila penjahat korporat kongkalingkong dengan pemilik otoritas. Kolusi dalam bentuk yang demikian, sungguh sangat merusak akibatnya.
Beberapa bulan lalu, bahkan hingga kini kita masih dibuat geram oleh bobolnya dua bank pemerintah. Belum lagi gema berita bobolnya Bank BNI senilai Rp 1,7 triliun surut, saudara kandungnya, sesama bank pemerintah, BRI pun ikut bobol dijarah penjahat berdasi. Untunglah, bobolnya BRI “hanya” Rp 264 miliar, masih jauh lebih kecil ketimbang bobolnya Bank BNI.Repotnya, hal demikian, hampir selalu melibatkan orang dalam. Laksamana Sukardi, Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara, mengatakan, bukanlah hal mudah mengontrol moral seseorang. “Apalagi, kalau orang di dalam bank itu memiliki sparing partner di luar yang merasa bisa mengatur penegakan hukum, “ujarnya.
Itulah yang terjadi bila penjahat korporat kongkalingkong dengan pemilik otoritas. Kolusi dalam bentuk yang demikian, sungguh sangat merusak akibatnya.